D

alam bisnis pengiriman ekspedisi atau cargo dari satu negara ke negara lain melalui udara, laut, atau darat, seringkali Anda mendengar istilah CBM digunakan. 

CMB merupakan singkatan dari "cubic meter" (meter kubik), CBM adalah unit pengukuran yang banyak digunakan dalam pengiriman dan menentukan berapa biaya yang harus dibayarkan untuk pengiriman barang.

Dalam artikel ini, kami telah mengumpulkan semua informasi yang Anda butuhkan tentang CBM agar Anda dapat mengukur kargo Anda dengan akurat dan menentukan biaya pengiriman Anda. Simak informasi berikut:

Apa itu CBM dalam Pengiriman?

CBM, singkatan dari "cubic meter" (meter kubik), adalah salah satu unit pengukuran volume pengiriman yang paling umum digunakan secara global.

Pengukuran ini dihitung dengan mengalikan lebar, tinggi, dan panjang barang kiriman.

CBM menentukan seberapa banyak ruang yang akan diisi oleh barang di kapal, pesawat, atau truk. Hal ini juga akan menentukan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk pengiriman.

CBM digunakan untuk ketiga metode pengiriman, yaitu udara, laut, dan darat.

Sumber: https://www.mobilemodularcontainers.com/blog/what-is-cbm

Cara Menghitung CBM?

Panjang x Lebar x Tinggi = CBM

Ini adalah rumus yang digunakan untuk mengukur volume kargo dalam CBM (m³).

Misalnya, Anda memiliki sebuah karton yang panjangnya 2 meter, lebarnya 2 meter, dan tingginya 2 meter. Maka, volume karton tersebut adalah 2 x 2 x 2 = 8 m³.

Dan jika Anda memiliki 10 karton dengan ukuran yang sama persis seperti itu dalam satu pengiriman, Anda dapat mengalikan CBM dengan jumlah total karton untuk mendapatkan volume total: 8 x 10 = 80 m³.

Jika karton-karton tersebut tidak memiliki ukuran yang sama, hitung CBM untuk setiap karton dengan menggunakan rumus yang sama dan jumlahkan totalnya.

Apa itu Volumetric Weight dan Chargeable Weight?

Dalam pengiriman barang, volume (CBM) adalah salah satu cara untuk menghitung biaya pengiriman. Cara lainnya adalah perhitungan berat. 

Secara tradisional, berat pengiriman akan menentukan biaya transportasinya. Tetapi bagaimana jika pengiriman sangat ringan tetapi memiliki volume besar (misalnya kotak cangkir styrofoam atau bal kapas)? 

Pengiriman seperti ini akan menghabiskan lebih banyak ruang daripada, misalnya, pengiriman barang kecil berbahan baja. 

Tetapi jika biaya pengiriman dihitung berdasarkan berat ringan, jumlahnya akan kecil. Di situlah konsep volumetrik dan berat diterapkan.

Berat Kotor: Ini adalah berat sebenarnya dari kiriman Anda, termasuk kemasan, bantalan, dan palet.

Berat Dimensi/Volumetrik: Volume muatan yang diubah menjadi berat setara (CBM menjadi kg) disebut berat dimensi atau berat volumetrik. Tiap mode pengiriman (udara, laut, darat) dan perusahaan pengangkut bisa jadi berbeda perhitungannya. Namun, berat dimensi dapat dihitung menggunakan salah satu rumus berikut:

CBM x DIM Factor = Berat Dimensi

Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm) x Jumlah / Faktor DIM = Berat Dimensi

Jumlah adalah jumlah paket yang membentuk satu cargo consignment.

DIM Factor, atau faktor berat dimensi, bervariasi tergantung pada mode pengiriman (laut, udara, kurir, truk) dan perusahaan pengangkut. Faktor DIM yang umum digunakan adalah:

  • Pengiriman laut - 1:1.000 (1 m³ = 1.000 kg atau 1 ton)
  • Pengiriman udara - 1:6.000 (1 m³ = 6.000 kg atau 6 ton). 
  • Pengiriman kurir/ekspres - 1:5.000 (1 m³ = 5.000 kg atau 5 ton)
  • Pengiriman darat (kurang dari muatan truk atau LTL) - 1:3.000 (1 m³ = 3.000 kg atau 3 ton)

Catatan: Meskipun faktor DIM yang disebutkan diatas digunakan secara umum, faktor tersebut masih dapat bervariasi antara mode pengiriman, penyedia jasa, dan wilayah.

Berat yang dikenakan biaya: Setelah Anda memiliki berat kotor dan berat dimensi, penyedia layanan pengiriman barang akan membebankan biaya berdasarkan bobot yang lebih besar di antara keduanya. 

Hal ini disebut bobot yang dikenakan biaya. 

Jika bobot kotor lebih besar dari bobot dimensi, Anda akan dikenakan biaya berdasarkan bobot kotor. Tetapi jika bobot dimensi lebih besar, itulah bobot yang dikenakan biaya.

Read: Perbedaan Pengiriman Kargo dan Ekspedisi Reguler

Contoh Perhitungan Biaya Pengiriman menggunakan CBM

Pengiriman laut LCL

Misalkan Anda mengirimkan pengiriman less than container load (LCL) melalui laut. (Pengiriman LCL adalah mode pengangkutan volume barang sedang dalam wadah bersama). 

Pihak pelayaran akan mengenakan biaya pengiriman berdasarkan CBM terutama untuk pengiriman LCL, asalkan beratnya kurang dari satu ton (1.000 kg). 

Jika barangnya memiliki berat lebih dari satu ton, maka biaya pengiriman dikenakan berdasarkan berat.

Contoh 1

Dimensi paket: 4 m x 4 m x 4 m

CBM: 4 x 4 x 4 = 64 m³

Faktor DIM: 1:1.000

Berat kotor: 200 kg (0,2 ton)

Tarif pengiriman: Rp 1.000.000 per CBM/ton

Karena volume (CBM) lebih besar dari berat sebenarnya, biaya pengiriman akan dikenakan berdasarkan CBM. Oleh karena itu, biaya pengiriman: Rp 1.000.000 x 64 = Rp 64.000.000

Contoh 2

Dimensi paket: 2 m x 2 m x 1 m

CBM: 2 x 2 x 1 = 4 m³

Faktor DIM: 1:1.000

Berat kotor: 5.500 kg (5,5 ton)

Tarif pengiriman: Rp 1.000.000 per CBM/ton

Karena berat kotor lebih besar dari volume, biaya pengiriman akan dikenakan berdasarkan berat kotor. Oleh karena itu, biaya pengiriman: Rp 1.000.000 x 5,5 = Rp 5.500.000

Angka diatas merupakan contoh perhitungan saja. Untuk tarif aktual dan terkini pengiriman barang/cargo via laut, hubungi tim ABC Express untuk mendapatkan penawaran.

Pengiriman Udara

Di sini, kami menggunakan rumus kedua untuk menghitung berat dimensional - Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm) / Faktor DIM - dan faktor DIM sebesar 1:6.000 untuk mendapatkan biaya pengiriman.

Contoh 1

Tarif pengiriman: Rp 1.000.000 per CBM/ton

Dimensi paket: 150 cm X 100 cm X 100 cm

Berat kotor: 200 kg (0,2 ton)

Berat dimensional: 150 x 100 x 100 / 6.000 = 250 kg (0,25 ton)

Berat yang dikenakan adalah berat dimensional (250 kg), yang lebih besar dari berat kotor (200 kg). Oleh karena itu, biaya pengiriman: 0,25 x Rp 1.000.000 = Rp 250.000

Contoh 2

Tarif pengiriman: Rp 1.000.000 per CBM/ton

Dimensi paket: 50 cm X 80 cm X 60 cm

Berat kotor: 1.200 kg (1,2 ton)

Berat dimensional: 50 x 80 x 60 / 6.000 = 40 kg (0,04 ton)

Berat yang dikenakan adalah berat kotor (1.200 kg), yang lebih besar dari berat dimensional (40 kg). Oleh karena itu, biaya pengiriman: 1,2 x Rp 1.000.000 = Rp 1.200.000

Contoh perhitungan diatas bisa jadi berbeda dengan hitungan ril karena faktor tarif dasar, hingga biaya penanganan. Untuk tarif aktual dan terkini pengiriman barang/cargo via udara, hubungi tim ABC Express untuk mendapatkan penawaran.

Pengiriman Darat (truk LTL)

Perhitungan ini didasarkan pada rumus Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm) / Faktor DIM untuk berat dimensional, dengan menggunakan faktor DIM 1:3.000.

Tarif pengiriman: Rp 1.000.000 per CBM/ton

Dimensi paket: 150 cm x 80 cm x 60 cm

Berat dimensional: 150 x 80 x 60 / 3.000 = 240 kg (0,24 ton)

Berat kotor: 175 kg (0,175 ton)

Berat dimensional (240 kg), yang lebih besar daripada berat kotor (175 kg), adalah berat yang dikenakan biaya. Oleh karena itu, biaya pengiriman: 0,24 x Rp 1.000.000 = Rp 240.000

Catatan: Tarif pengiriman yang disebutkan dalam contoh di atas bersifat representatif. Untuk tarif aktual dan terkini, hubungi tim ABC Express untuk mendapatkan penawaran.

Read: Mengenal Manajemen Retail Logistic

Berapa CBM dalam satu kontainer?

Banyak dari kita menggunakan kontainer untuk mengirim barang-barang kami, sehingga penting untuk mengetahui berapa CBM yang dapat diakomodasi dalam kontainer standar 20 ft, 40 ft, dan 45 ft:

Catatan: HC berarti High Cube; Payload adalah bobot muatan maksimum yang dapat ditampung oleh kontainer

Berapa CBM dalam satu palet?

Seperti kontainer, palet juga memiliki ukuran standar. Yang paling umum adalah palet dengan ukuran 48'' x 40'', 42'' x 42'', dan 48'' x 48''. Satu palet standar ini dapat menampung 1,26 m³.

Cara menghitung CBM untuk paket dengan bentuk tidak teratur

Semua dimensi dan perhitungan yang disebutkan sejauh ini dalam artikel ini berlaku untuk paket dengan bentuk reguler, seperti kubus atau balok. 

Box adalah paket dengan bentuk reguler, yang rumusnya adalah Panjang x Lebar x Tinggi = CBM. 

Namun, bagaimana jika paket Anda memiliki bentuk yang tidak teratur? Bagaimana Anda mengukur CBM-nya?

Paket silinder: (misal karpet yang digulung atau pipa). Letakkan paket tegak dan ukur tingginya serta jari-jarinya (setengah dari diameter). Ukuran harus dalam meter. Sekarang gunakan rumus π x r ² x h = CBM, di mana

π = 3,14

r adalah jari-jari

h adalah tinggi (yang sama dengan panjang)

Paket dengan bentuk tidak teratur: Untuk mengukur CBM paket seperti itu, ukur panjang terpanjang, lebar terpanjang, dan tinggi terpanjangnya. Kemudian gunakan rumus Panjang (max) x Lebar (max) x Tinggi (max) = CBM.

Pengaruh CBM dengan tarif pengiriman

Ketika kami mengatakan bahwa volume kargo atau CBM menentukan biaya pengiriman, kami tidak hanya berbicara tentang biaya angkutan barang oleh pengangkut. 

Ketika Anda menerima penawaran pengiriman, harga yang tercantum termasuk banyak biaya dan tambahan lainnya, yang semuanya atau sebagian di antaranya juga mungkin dihitung berdasarkan CBM. Ini termasuk:

  • Biaya penanganan terminal: Biaya yang terkait dengan penggunaan peralatan dan properti yang dimiliki oleh terminal di tempat asal dan tujuan serta penggunaan tenaga kerja yang disediakan oleh mereka untuk bongkar/muat barang dan transportasi mereka.
  • Biaya angkutan darat dalam negeri: Biaya yang terkait dengan pergerakan kargo dari depo kontainer dalam negeri/stasiun barang kontainer ke pelabuhan muat atau sebaliknya.
  • Faktor Penyesuaian Bunker (BAF): Juga disebut Faktor Penyesuaian Bahan Bakar, ini adalah biaya tambahan yang dikenakan oleh pengangkut untuk mengakomodasi fluktuasi harga bahan bakar.
  • Faktor Penyesuaian Mata Uang (CAF): Ini adalah biaya tambahan yang dikenakan oleh pengangkut untuk mengkompensasi fluktuasi kurs mata uang terhadap nilai tukar dasar.

Kesimpulan

Menghitung kapasitas meter kubik (CBM) dari pengiriman Anda sangat penting untuk menentukan biaya pengiriman. Karena tarif pengiriman dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada sarana transportasi yang digunakan, mengetahui cara menghitung CBM dapat membantu Anda membuat rencana logistik yang efisien. CBM juga membantu Anda memahami berat total kargo Anda dan memilih sarana transportasi yang paling sesuai.

Masih bingung dengan perhitungan CBM dan perkiraan harga pengiriman?

ABC Express
siap menganalisis barang kiriman Anda!

Hubungi ABC Express Tim kami siap dan bersedia menjawab pertanyaan apa pun yang Anda miliki dan mengirimkan barang Anda!

ABC Express merupakan jasa pengiriman cargo spesialis barang besar dan berat, ke area jauh di Indonesia, dan sampai cepat.

Kami hadir untuk membantu Anda mengembangkan aktivitas bisnis ke berbagai wilayah Indonesia, terutama wilayah terluar dan terjauh.

AirNav Indonesia, POS Indonesia, Kimia Farma, IKEA, dan puluhan perusahaan besar lainnya mempercayakan pengirimannya ke ABC Express.

Kembangkan bisnis perusahaan Anda bersama ABC Express, jangkau customer dimanapun, kami akan menjamin kepastian, kenyamanan dan keamanan dalam pengiriman barang Anda. Hubungi kami disini

Di posting pada 
Jun 16, 2023

Selanjutnya di 

Tips Logistik

Lihat semua

Join Our Newsletter and Get the Latest
Posts to Your Inbox

No spam ever. Read our Privacy Policy
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.